Rabu, 29 Februari 2012
5 Temuan Linguistik di Dunia
Bahasa merupakan sebuah 
produk budaya yang bertujuan untuk mempermudah manusia dalam memeroleh 
keinginannya secara sederhana dan jelas. Namun saat ini para ahli yang 
disebutkan di bawah, merasakan bahwa bahasa yang digunakan sekarang 
secara umum belum memuaskan, memadai, mewakili dan bahkan menjadikan 
penyampaian sebuah ide menjadi lebih rumit. Berdasar keterangan Ludovski
 Zamenhof, sebaiknya bahasa yang digunakan itu lebih sederhana dan 
netral sehingga dapat meredam terjadinya kesalah-pahaman sesama penduduk
 dunia. Berikut adalah 5 temuan linguistik (kebahasaan) dengan segala 
tujuan yang ingin dicapai oleh para pembuatnya:
1. Lingua Ignota
Lingua ignota merupakan bahasa ciptaan 
manusia yang dikenal untuk kali pertama, diciptakan oleh  seorang 
biarawan Jerman, Hildegard  dari Bingen, pada abad 12.  Lingua ignota 
bermakna “lidah asing” (unknown tongue), dan kemungkinan 
digunakan sebagai bahasa rahasia oleh Hildegard dan teman-teman 
biarawatinya. Walaupun bahasa ini ditujukan secara khusus dan dibiarkan 
samar. Hildegard adalah seorang komposer, dan kata-kata tersebut selalu 
digunakan  dalam komposisi musiknya. Ia mewariskan kosakata sebanyak  
1000 kata, yang semuanya kebanyakan digunakan di dalam ranah bahasa 
religi dan medis.
2. Laadan
Seorang Profesor Linguistik, Dr Suzette 
haden, menciptakan Laadan sebagai salah alat untuk menguji hipotesa 
Sapir-Whorf; dalam kasus ini, ia menguji sebuah pemikiran bahwa bahasa 
manusia tidak begitu memadai ataupun mewakili ekspresi yang diinginkan 
oleh kaum perempuan. Bahasa Laadan didesain untuk memperbolehkan manusia
 mengekspresikan keinginannya ketika menggunakan bahasa Inggris yang 
disertai dengan gerak tubuh (bahasa tubuh) ataupun nada suara.
 Laadan juga mengandung beberapa cara 
untuk melukiskan sebuah gerak emosi: ada beberapa nama yang terpisah 
untuk sebuah emosi yang mengartikan”kebahagian untuk sebuah alasan yang 
baik”  dan satu lagi yang berarti “kebahagian tanpa alasan”, dan sebuah 
kata tunggal untuk mengekspresikan perasaan “saya marah untuk sebuah 
alasan namun tidak ada yang dapat dilakukan untuk menggambarkannya”.
3. Enochian (Enosian)
Bahasa yang muncul di abad 16 dalam 
sebuah buku serial yang dibuat oleh ahli astrologi John Dee dan peramal 
Edward Kelley. Berdasarkan keterangan yang diungkapkan oleh Dee, 
Enochian merupakan bahasa yang digunakan oleh Tuhan untuk menciptakan 
dunia, yang secara besar-besaran “diserahkan” kepada manusia, sehingga 
terbentuklah Injil berbahasa Ibrani, Kitab Perjanjian Lama. Beruntung 
bagi Dee dan Kelly, mereka diajari bahasa oleh malaikat. Enochian juga 
mempunyai susunan huruf menyerupai alfabet, yang dituliskan Dee dan 
Kelly di dalam bukunya mengenai praktik sihirnya/supranatural.
Skeptis modern menunjukkan bahwa 
Enochian dari segi tata bahasa lebih banyak memiliki persamaan dengan 
bahasa Inggris dibandingkan bahasa Ibrani. Namun, bahasa tersebut 
menjadi popular lagi di abad ke-20, dan itu masih digunakan oleh 
beberapa okultis (kegiatan supranatural) hari ini.
4. E-Prima
Bahasa yang dikonstruksi untuk sebuah 
pandangan filosofis, E-Prima merupakan versi sederhana dalam penggunaan 
bahasa Inggris, yang melarang digunakannya semua bentuk kata kerja “to be” (is,was,were, dan seterusnya). Berdasarkan keterangan Alfred Korzybski, yang memperkenalkan di dalam bukunya, ‘Science and Sanity’,
 E-prima dapat digunakan untuk memperuncing pemikiran kritis dan 
menjadikan ide terbaca lebih jelas lagi. Contoh, dalam bahasa E-Prima 
seseorang tidak dapat mengucapkan ‘This is an awful movie’ namun frase tersebut seharusnya “ I dislike this movie’. ‘You’re wrong’ kemungkinan menjadi,’I disagree with you’. Karena hal tersebut mempermudah bagi pembicara dan pendengar untuk membedakan antara pendapat dan fakta.
Dari segi lainnya, E-Prima menjadikan sebuah huruf menjadi lebih berarti seperti dalam frase,’This is a flower’
 menjadi ‘English speakers call this a flower.’ Hingga saat ini, E-Prima
 tetap popular namun digunakan sebagai penanda kejelasan dan ketegasan 
mengenai sebuah pemikiran yang menarik. (Catatan: E-Prima, 
English-Prime, dalam bahasa Indonesia berarti bahasa Inggris-Unggul)
5. Esperanto
Esperanto merupakan salah satu bahasa 
internasional yang sukses hingga saat ini, dengan lebih dari dua juta 
penutur di seluruh dunia. Bahasa ini ditemukan di abad 19 oleh seorang 
dokter berkebangsaan Polandia, Ludovik Zamenhof, yang menginginkan 
peperangan antar etnis diakhiri dengan cara menggunakan bahasa yang 
sama. Tujuan Zamenhof adalah menjadikan bahasa menjadi lebih mudah 
dipelajari dan netral secara politik.
Esperanto memeroleh ketenaran setelah 
Perang Dunia I berakhir, namun ini tidak berlaku di Polandia selama 
Perang Dunia II, dalam berbagai asosiasi telah diperkenalkan, termasuk 
ke kancah Liga Bangsa-Bangsa (sekarang PBB), namun tetap tidak bertahan 
dari perang. Saat ini, hal terdekat yang kita miliki mengenai bahasa 
internasional sesuai dengan impian Zamenhof, adalah yang tidak 
sederhana, dan tidak netral, bahasa Inggris. (**)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


















Tidak ada komentar:
Posting Komentar