Postingan Populer

Rabu, 29 Februari 2012

Makin berat tulang Anda, hoki Anda pun semakin besar. Pengin tahu berat tulang Anda?

Percaya atau tidak, berat tulang bisa menjadi petunjuk untuk mengetahui perjalanan nasib seseorang. Makin berat tulang Anda, hoki Anda pun semakin besar. Pengin tahu berat tulang Anda?
"Berat tulang bisa menentukan keberuntungan", ucap seorang teman. Mereka yang mendengar omongan itu terbengong tidak percaya. "Apa hubungan antara berat tulang dan keberuntungan?" "Lo, jangan salah, itu ada ’ilmu’nya," kata si teman.
Reaksi-reaksi serupa yang muncul gara-gara tidak percaya tentu boleh dianggap wajar. Mungkin memeang banyak orang yang belum pernah mendengar ada ilmu yang bisa menjelaskan hubungan antara berat tulang seseorang dengan perjalanan hidupnya, termasuk hoki atau keberuntungan.
Meski disebut berat tulang, jangan terburu-buru mengambil timbangan. Tulang yang dimaksud bukan dalam arti yang sebenarnya, melainkan cuma simbol. Karena imajiner, tentu saja tulang itu tidak bisa ditimbang. Yang bisa dilakukan adalah menghitung berdasarkan tanggal, jam, bulan, tahun kelahiran menggunakan "ilmu" ngo heng pe ji.
Tulang dipilih sebagai simbol kata KRT Krisna Warihdiningrat, praktisi ngo heng pe ji dan feng shui, karena merupakan simbol keabadian. "Dalam tubuh manusia, bagian yang tidak bisa habis adalah tulang. Daging dan air (darah) habis, tapi tulang tengkorak, paha atau tangan bisa tetap utuh. Jadi, tulang adalah bagian tubuh yang mendekati abadi," jalasnya.
Menurut pria yang juga akrab dipanggil Hendra ini, dengan mengetahui berat tulang melalui metode perhitungan tertentu bisa diketahui kepribadian, sifat, masa lalu, masa depan, usaha yang cocok, dan karier seseorang. Perhitungan ini sebenarnya merupakan ilmu dasar dari ngo he pe ji, ilmu yang mempelajari garis hidup berdasarkan kelahiran dan lima elemen. kalau dirinci, ngo heng artinya lima unsur elemen (besi, kayu, tanah, air dan api), sedangkan  pe ji artinya waktu kelahiran (jam, tanggal, bulan, dan tahun).
Sekitar 40 tahun lampau, sebagian besar orang Tionghoa dewasa  di Indonesia bisa menghitung besar tulangnya sendiri. "Sebab, itu merupakan ilmu dasar," ungkap Krisna.
Tapi sekarang tinggal sedikit orang yang memahami ilmu ini. Apalagi yang memahami ngo heng pe ji secara utuh, bisa dihitung dengan jari. Saat ini orang yang berusia kurang dari 60 tahun malas belajar ilmu ini. "Susah!" tegas kolektor keris ini. Ia sempat mengajarkan ilmu ngo heng pe ji kepada anak dan keponakannya, namun usaha itu kandas di tengah jalan karena sang murid akhirnya menyerah, tak sanggup mempelajarinya.
Karena melibatkan tahun kelahiran, dalam menghitung berat tulang mau tidak mau shio ikut dilibatkan. Dalam sistem penanggalan China dikenal ada shio besar macam naga, kerbau, kuda, dan harimau. Makin besar shio seseorang, tulangnya juga semakin besar.
"Jadi orang yang bertulang besar, otomatis tulangnya juga berat. Kalau tulangnya berat, orangnya pasti hebat. Makanya ada pameo ’Wah hebat orang ini, tulangnya tulang gajah," jelasnya. Pameo itu ingin menggambarkan kehebatan seseorang.
Hubungan Harus Harmonis
Untuk menghitung berat tulang, pertama-tama mesti diketahui lebih dulu  tentang jam, tanggal, bulan dan tahun kelahiran seseorang secara tepat. Data yang mengacu pada penanggalan masehi itu kemudian ditransformasikan menjadi tanggal, bulan dan tahun  dalam penanggalan China.
Umumnya, penanggalan  Cina lebih muda kira-kira satu bulan dari penanggalan Masehi. Misalnya Anda lahir bulan Mei (bulan kelima dalam penganggalan Masehi), maka dalam penanggalan Cina Anda lahir pada bulan keempat.
Setelah semua diketahui, kita baru bisa menghitung nilainya. Setiap jam, tanggal, bulan dan tahun punya nilai tersendiri.. Nilai-nilai itu kemudian  dijumlahkan. Hasilya menunjukkan berat tulang dalam satuan liang (satuan berat Cina). Nilai total atau berat tulang yang didapat pasti berada pada kisaran 2,2 - 7,1 liang.
Sebagai gambaran, garis hidup mereka yang  berat tulangnya 2,2 liang  tergambar dari uraian ini. "Badannya dingin sampai menusuk tulang bila kena angin. Hidupnya menderita. Seumur hidupnya menderita dengan mengemis. Tiada hari yang membahagiakan."
Sedangkan berat tubuh tertinggi 7,7 liang menggambarkan hidup seperti ini, "Nasib orang  ini sangat berbeda dari yang lain. Kalau tidak menjadi raja, ia menjadi perdana menteri. Selama hidup, dari bayi sampai tua, selalu banyak rejeki. Banyak orang membantunya. Hidupnya mewah dan berkelimpahan, dihormati dan disanjung orang."
Sekarang, mari kita coba hitung berat tulang Laksini, sebut saja begitu, yang lahir pada 17 Mei 1964, pukul 04.30 dinihari. Maka berdasarkan penanggalan cina, Ia lahir pada tanggal17 bulan april tahun 1964 pukul 04.30. Dari tabel diketahui nilai dari tanggal 17 adalah 0,9. Tahun 1964 bernilai 0,8, dan pukul 04.30 bernilai 0,7. Kalau nilai-nilai itu dijumlahkan, kita akan mendapat nilai 3,4. Artinya berat tulang Laksini 3,4 liang.
Berdasarkan angka 3,4 inilah perjalanan hidup dan peruntungan laksini dapat diketahui. Ternyata Laksini tepat sekali masuk ke bidang keagamaan. Ia akan merasa tenang dan bahagia bila banyak berdoa. Kalau menginginkan hal-hal keduniawian, ia sebaiknya meninggalkan kampung halaman. Kalau tidak, cepat atau lambat dia akan menjadi  pengabdi agama (kyai, pendeta, pastur, atau biksu).
Menurut Krisna, berat tulang dianggap bagus apabila setidaknya bernilai 5,1 liang ke atas. Pada angka 5,1, perjalanan hidup seseorang digambarkan seperti ini, "Sepanjang hayat, hidupnya enak. Segala yang diinginkannya dapat tercapai. Tidak usah terlalu capek untuk menjalani hidup. Saudara dan teman menyenangi dan membantu. Begitu berkeluarga hoki langsung datang sendiri. Hidupnya berkecukupan dan bahagia."
Orang yang kehidupannya sedang-sedang saja menurut Krisna memiliki berat tulang pada kisaran 2,0 - 5,0 liang. "Kalau ada orang yang berat tulangnya 2,8 tapi kehidupannya baik,  karena sisi ngo heng pe ji nya bagus," tegas Krisna.
Sekedar contoh, tiga dari enam presiden kita "cuma" memiliki  berat tulang 4,1 - 5,2 liang. Jadi, untuk menjadi pemimpin negara tak perlu memiliki berat tulang sampai 7,1 liang. Bahkan berat tulang presidan RI yang mempunyai pengaruh paling besar dalam berbangsa kita cuma 5,2 liang.
Bagaimana kalau nilai berat tulang Anda memang rendah? Tidak perlu khawatir jalan hidup Anda akan diwarnai penderitaan, sebab ada upaya yang bisa dilakukan untuk mengubah nasib. Upaya itu adalah memilih arah muka yang tepat untuk rumah.
Kedua, mendekatkan diri pada Tuhan. Ketiga, bekerja keras. Keempat, tidak boleh mengecewakan orang. Kita harus selalu menepati janji. Kelima,  bisa menderita terlebih dahulu dan siap hidup prihatin. Keenam, bersedia menyenangkan hati orang lain," rinci Krisna. Jadi, kita sendiri yang harus melawan perjalanan hidup yang kurang baik itu," imbuhnya.
Krisna lebih jauh menjelaskan, dalam hidup manusia ada tiga variabel yang mempengaruhi kehidupan. Tuhan, manusia dan bumi, Tuhan penentu takdir. "Soal takdir saya tidak bisa ikut campur.  Ini urusan seseorang dengan Tuhan. Biar dia nego sendiri sama Tuhan." Yang penting hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan bumi mesti baik. Hubungan manusia dengan manusia harus benar (harmonis, komit, tidak menyakiti orang, tidak boleh mengambil hak orang lain, dsb.)
Hubungan manusia dengan bumi juga harus harmonis agar bumi menjadi manfaat bagi manusia. Yang terjadi akhir-akhir ini, kadar hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia lain, dan bumi sudah melonggar. Akibatnya, kehidupan manusia jadi susah dan bencana datang silih berganti.
Krisna mengakui, tingkat akurasi ilmu ini sekitar 60 persen. Masih ada faktor lain (40 persen) yang mempengaruhi hidup manusia, yaitu hubungan manusia dengan Tuhan dan bumi itu tadi. Itu artinya, cara kita menyikapi hidup punya pengaruh besar terhadap perjalanan hidup kita.
Sumber: Intisari

Tradisi: Kalkulasi Timbang Tulang – by Petrus G.O

Pada saat seorang anak lahir dalam keluarga cina umumnya orang tua atau kakek/nenek menyimpan atau mencatat tanggal lahir lunar (imlek) anak tersebut. Biasanya yang paling mudah dilakukan adalah menyimpan sobekan tanggal imlek dari kalender.    Dari tanggal lahir dapat dihitung ‘berat tulang’ berdasarkan tanggal, tahun, jam dan bulan.  Berikut ini disajikan tabel cara menghitung ‘berat tulang’ yang dipercaya dapat memproyeksikan masa depan anak tersebut.

Setelah menjumlah berat-tulang dari jam, tanggal, bulan dan tahun lihat tabel di bawah untuk penafsiran berat-tulang tersebut (angka yang tebal menunjukkan berat-tulang dan teks di bawahnya adalah penafsiran):
2.2
Tangan dingin, tulang dingin, susahnya bukan main. Peruntungan ini mendorong jadi pengemis. Membanting tulang untuk melewati hari akhirnya secara membungkuk-bungkuk untuk hidup.
2.3
Peruntungan ini tulangnya sangat ringan.Berusaha kerja, kerja pun susah jadinya. Sanak saudara, istri dan saudara susah diandalkan. Pindah ke lain kampung jadi gelandangan.
2.4
Peruntungan ini tidak mendatangkan rejeki. Di halaman rumah tidak terdapat pohon yang berhasil. Seluruh saudara tidak dapat diandalkan. Pindah ke lain kampung malah jadi orang tua nganggur.
2.5
Nasib ini tidak dapat peninggalan harta warisan. Rumah tinggalnya seperti rumah kosong. Sanak saudara susah semua. Sepanjang hidupnya menanggung capai-lelah saja.
2.6
Hidupnya berpakain saja susah payah. Berusaha terus-menerus tiada hentinya. Hingga pindah ke lain tempat, berdaya upaya akhirnya dapat berpakaian sekedarnya saja.
2.7
Sepanjang hidupnya bawa caranya sendiri saja. Tidak dapat leluhur untuk jadi sandaran. Dengan seekor kuda dan senjata pergi merantau. Dari muda hingga tua tidak dapat apa apa.
2.8
Sepanjang hidup melakukan kerja seperti tertiup angin. Harta benda dari leluhur seperti dalam impian. Walaupun di Kwe Pang atau ganti nama Marga dan Nama harus ganti dua sampai tiga kali.
2.9
Umur muda batas nasib masih belum dirasakan. Lalu ada nama baik dapat jadi. Harus menunggu 4 tahun baru dapat berdiri sendiri. Pindah tempat menganti nama marga baru dapat diperbaiki.
3.0
Capai lelah dihidup dalam susah. Lari ke Selatan dan ke Barat tidak istirahat. Kalau mao bersusah payah, bekerja yang rajin dan hemat pada hari tuanya tidak usah merasa sedih.
3.1
Capai repot mencari dalam susah sampai pada waktu awan terbuka dan matahari terlihat. Sampai pada waktu awan terbuka dan matahari terlihat, karena sukar dapat pondasi untuk berdiri sendiri. Pada umur pertengahan makan pakaian perlahan-lahan tercukupi.
3.2
Waktu muda usaha sukar berhasil, perlahan lahan ada sumber seperti air yang mengalir. Sampai pada umur pertengahan makan pakai cukup. Nah, pada waktu itulah nama dan hasil dapat diterima.
3.3
Pada waktu muda kerjapun sukar berhasil, segala daya upaya digunakan dengan kesungguhan hati. Begitu lama masih seperti air mengalir pergi, kemudian peruntungan bisa dapatkan keberuntungan.
3.4
Peruntungan ini rejekinya tidak dapat diterka bagaimana. Di rumah banyak tersedia pakaian orang suci. Berpisah dari orang tua/ keluar rumah baru dapat menjadi baik. Akhirnya tokh akan berdoa Omitofo.
这种不可预知的命运寄托如何。在国内许多现有服装圣人。与父母分离/出一个新的家可以很好。最后的祈祷。
3.5
Hari biasa ukuran rejeki tidak mencukupi, harta peninggalanpun tidak seberapa. Berusaha hanya hidup lumayan, tetapi begitu waktunya tiba makan dan pakai melebihi dari sebelumnya.
平常的日子生活的措施是不够的,微薄的遗产。要活比较简单,但一旦时机成熟温饱比前。
3.6
Tak usah bercapai lelah untuk melewati hidup, karena memiliki buah keberuntungan tidak sedikit. Siang-siang telah ada bintang rejeki yang menyinari, ditanggung kau punya pergi segala usaha berhasil.
3.7
Nasib ini segala apa susah terjadi. Bantuan adik & kakak sedikit sekali. Harus bekerja sendiri. Meski ada warisan dari orangtua datangnya terlihat perginya tidak ketahuan.
3.8
Dalam hidupnya selalu mulia, siang siang masuk sekolah namamu tentu harum. Tunggu sampai umur tiga puluh enam, baju biru berganti baju merah.
3.9
Peruntunganmu sampai tua tidak baik, meski capai kerja habiskan tenaga hasilnya kosong. Capai hati capai tenaga berusaha, akhirnya dapatnya seperti dalam impian.
4.0
Walau hidupmu makan pakai sederhana, segala hal ada dalam hati dan tujuan yang tetap. Kesulitan yang lampau telah dilewati, tetapi akhirnya tentu dapat dirasakan kesenangannya.
4.1
Hidupmu selalu tidak sama, anda harus bisa hidup melihat keadaan. Umur setengah tua dapat hidup seperti orang hartawan, pada awalannya tidak dapat dikatakan.
4.2
Dalam keadaan sulit ketemu kesulitan, buat apa terlalu disesalkan. Sampai pada umur pertengahan rejeki akan tiba. Nah, di waktu itulah segalanya akan terselesaikan.
4.3
Jadi orangnya hatinya mulia dan pintar, segala perkerjaan tentu dapat bantuan Kwi Jin. Pakaian bagus telah disediakan oleh Thian, tak usah capai capai hidupnya senang.
4.4
Segala urusan dari Thian tak usah diminta minta, harus tahu rejekimu mengandalkan dari orang lain. Waktu muda keuangan susah seperti yang diinginkan. Pada umur lanjut sudah pasti hidup senang.
4.5
Keberuntungan anda akhirnya bagaimana, mula mula susah akhirnya membaik. Dalam hidup sukar memelihara anak lelaki maupun perempuan. Dari sanak saudara juga tak banyak bantuan
4.6
Timur, Barat, Selatan, Utara semua dijelajahi. Ganti nama marga dan pindah tempat kan merasa lebih baik. Makan pakai serba tidak kurang, sudah ditentukan oleh Thian. Pada umur setengah tua hingga tua sama saja.
4.7
Nasib orang ini sudah tua baru senang, istri dan anak mulia memang sudah ditentukan. Sepanjang hidup memang ada murah rejeki. Sumber keuntungan ada seperti mata air.
4.8
Waktu muda peruntungan belum bisa didapat, tidak usah banyak pusing sama saja susah. Bersaudara 6 orang tidak ada yang dapat diminta bantuan, hidup sendiri kerja keras di hari tua barulah mendingan.
4.9
Orang ini rejekinya tidak ringan, kerja sendiri, berdiri sendiri kemakmuran diambang pintu. Selain kaya mulia, semua orang menghormatinya. Dari pegawai rendah hingga tingkat karyawan tingkat tinggi semuanya selamanya tersedia.
5.0
Untuk hasil dan nama dilakukan dengan tekun, umur pertengahan rejeki banyak datang. Umur tua bintang kekayaan menyinari, tak usah dibandingkan dengan yang lampau karena sudah di depan mata.
5.1
Seumur hidup serba mewah, urusanpun mudah. Tak usah capai capai rejeki dengan sendirinya datang. Kakak beradik, paman, keponakan semua akur. Rumah tangga, harta benda rejeki semua seperti yang diinginkan.
5.2
Sepanjang hidup segala urusan dapat dilaksanakan, tak usah cape repot dan lelah dengan sendirinya berhasil. Dalam pergaulan dapat sambutan yang hangat, harta benda makmur memuaskan hati.
5.3
Ini orang rejekinya bagus, membangun rumah tangga dan harta ada di antaranya. Seumur hidup makan pakai sudah pasti. Jodoh seorang yang termasuk di kalangan orang yang kaya.
5.4
Ini orang rejekinya makmur, kepintaran cukup & pekerjaan memuaskan. Pakai cukup makan cukup, kesenangan memuaskan. Betul-betul ialah seorang yang disebut seorang hartawan.
5.5
Melarikan kuda dengan pecut untuk mendapatkan nama baik, masih muda kerja baik dapat pujian orang. Pada satu soal rejeki datang sebagai sumber air, kekayaan kemuliaan mengharumkan seluruh sanak keluarga.
5.6
Orang ini menjalankan susila dengan benar, seumur hidup sejekinya tak habis-habis. Manis, asam, pahit, pedas semua telah dicicipi, penghasilan dan kesenangan mengalir lalu tersimpan dengan aman.
5.7
Rejekinya makmur segala hal dapat tercukupi, seumur hidup gembira mendapat anugerah Thian. Nama terkenal membuat orang ingin hidup seperti kemana ia mau pergi seperti Dewa.
5.8
Seumur hidup makan pakai memang datang, nama & hasil keduanya lengkap, kaya & senang keduanya mengikuti. Nama & hasil setelah cukup, maka rejeki dan makmur akan mengikuti. Seperti memakai pakaian bagus, ikat pinggang dari batu giok, jalanpun di lantai emas.
5.9
Orang ini pintar dan berbudi, maka dapat sekolah tinggi hingga lulus. Tentu berada diantara orang orang bertitel, dengan pecut melarikan kuda mendapatkan nama harum.
6.0
Lulus ujian disekolah mendapat nama baik, dapat meneruskan kemuliaan leluhur. Pakaian yang telah telah ditentukan tidak kurang sedikitpun. Sawah, kebun, uang, kain sutera, pokoknyasemuanya makmur.
6.1
Tidak dapat berpangkat atau berpengaruh tetapi ditetapkan didunia sebagai orang kaya besar. Dengan kepintarannya semua kitab-kitab dapat dikuasai, dengan itu namanya harum dan agung karenanya.
6.2
Nasib ini rejeki tidak sedikit, sekolah tentu dapat gelar tinggi. Pakaian bagus, ikat pinggang emas dan berpangkat maka kaya dan mulia tidak ada yang menyamai.
6.3
Nasib ini kedudukan tinggi dan banyak rejeki, memiliki kekayaan, kemuliaan yang luar biasa. Nama terkenal, rumah bagus dan keharuman namanya tercium didunia.
6.4
Orang ini kekuasaannya tinggi tidak tertandingi, pakaian berpangkat duduk ditingkat yang tinggi. Kekayaan dan kemuliaannya tidak ada yang menyamainya, ternama dari dahulu hingga sekarang.
6.5
Orang ini memiliki kekayaan, kemuliaan tidak kecil dan tidak ada yang dapat mengimbanginya. Dapat menentramkan negara, menyelamatkan kota, dan mengatur masyarakat maka nama harumnya terdengar kesuluruh pelosok.
6.6
Orang ini berada di antara para hartawan, tumpukan emas dan permata memenuhi ruangan. Memiliki kekayaan yang dianugerahkan Thian, kedudukan dan nama harum termasyur mengharumkan sanak keluarga.
6.7
Sejak lahir rejekinya telah tersedia, kebun, sawah, harta benda juga banyak. Selama hidupnya tidak pernah kurang berpakaian mewah, perjalanan hidupnya maju dikarenakan segalausaha mudah terlaksana.
6.8
Kekayaan, kemuliaan tidak usah diminta karena sudah disediakan Thian, berlaksa emas, harta benda tidak usah diusahakan lagi. 10 tahun kemudian sudah tak dapat dibandingkan lagi, harta leluhur diumpamakan perahu diatas air.
6.9
Orang ini tergolong dari bintang baju hijau, seumur hidupnya mewah karena kekayaannya sudahditakdirkan Thian. Banyak orang iri hati melihatnya, melewati hidupnya cukup senang dan memuaskan.
7.0
Orang ini rejekinya tidak ringan mengapa harus bersedih dan capai hati. Kekayaan, kemulian telah disediakan Thian, berpakaian yang bagus dan bertempat tinggal di gedung yang indah.
7.1
Orang ini besarnya tidak sama seperti orang lain, bergaul di antara orang berpangkat sepanjang hidupnya sebagai seorang hartawan. Mewah, mulia, agung memang dasar bakatnya.

1 komentar: